I LOVE ISLAM

I LOVE ISLAM

Tiga Teladan Rasulullah Untuk Obati Kesedihan

Tiga Teladan Rasulullah Untuk Obati Kesedihan

Setiap orang pasti pernah mengalami kondisi hidup yang mendatangkan kesedihan yang mendalam. Kehidupan di dunia merupakan misteri yang tidak terpecahkan. Terkadang bisa tertawa bahagia, namun tidak jarang menangis tersedu-sedu sebab dirundung duka.

Bagi orang yang beriman memahami hakikat hidup di dunia akan mengerti bahwa ia tidak boleh tenggelam dalam kesenangan dan larut serta putus asa dalam kesedihan.Berikut ini 3 teladan RasulullahU untuk obati kesedihan mendalam.

1. Berdoa Kepada Allah

Ciri khas orang yang beriman jika dirundung kemalangan adalah ia segera kembali kepada Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan do’a kepada siapapun yang sedang ditimpa kesedihan yang mendalam. Beruntunglah kita umat Islam karena memiliki Rasulullah Muhammad SAW yang memberikan tuntunan bagaimana seharusnya orang beriman merespon keadaan sulit dalam kehidupan yang fana ini.

Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Doa orang yang sedang menderita (kesedihan yang mendalam) ialah: “Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR Abu Dawud)

Dari do’a ini dapat ditarik pelajaran bahwa, Rasulullah SAW mengarahkan orang yang dilanda kesedihan mendalam agar selalu dan hanya mengharap rahmat dari Allah Ta’ala. Rasulullah mengajarkan umatnya agar senantiasa kembali kepada Allah. Sebab betapapun sulitnya keadaan hidup, namun jika orang tersebut masih dirahmati Allah, maka orang tersebut masih dikategorikan orang yang beruntung.

2. Bertawakal Kepada Allah

Teladan Rasulullah yang kedua yaitu bertawakal kepada Allah SWT. Sebagai umat Islam, kita harus selalu bertawakan kepada Allah dalam segala urusan dan situasi hidup. Janganlah menyerahkan segala urusan kepada dirinya sendiri atau pun orang lain. Hanya Allah lah yang Maha Berkuasa atas hidup kita dan keadaan lainnya. Dan hanya Allah lah yang bisa mengubah nasib seseorang.
 
3. Ulangi Ikrar Tauhid Laa Ilahaa Illa Allah
Teladan Rasulullah yang terakhir untuk mengatasi kesedihan yang mendalam adalah Beliau menyuruh kita untuk mengulang ikrar Tauhid Laa Ilahaa Illa Allah. Sebab dengan mengulang kembali komitmen fundamental ini, maka Allah SWT akan memandang kita sebagai seorang mukmn yang memahami sepenuhnya ucapan dalam sholat kita yang berbunyi:
 
”Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS Al-Fatihah ayat 4)

Demikianlah ulasan mengenai tiga teladan Rasulullah untuk atasi kesedihan yang mendalam. Mari menghibur diri untuk mengatasi kesedihan dengan jalan terbaik, yakni mengikuti sunnah Nabi SAW/. Semoga Allah SWT memberikan solusi yang terbaik untuk umat-Nya yang selalu sabar menghadapi cobaan hidup di dunia fana ini

Berdzikir dengan Jari Tangan Kanan


dzikir

Yang disunnahkan dalam berdzikir adalah dengan menggunakan
jari-jari tangan:

“Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhu, ia berkata: ‘Aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menghitung bacaan tasbih (dengan jari-jari) tangan kanannya.’” (Hadits Shahih, riwayat Abu Dawud no. 1502, dan at Tirmidzi no. 3486, Shahiih at Tirmidzi III/146 no. 2714, Shahiih Abi Dawud I/280 no. 1330, al Hakim I/547, al Baihaqi II/253).

Bahkan Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam memerintahkan para Sahabat wanita menghitung: Subhanallah, alhamdulillah, dan mensucikan Allah dengan jari-jari, karena jari-jari akan  ditanya dan diminta untuk berbicara (pada hari Kiamat). (Hadits hasan, riwayat Abu Dawud no. 1501, dan at Tirmidzi. Dihasankan oleh Imam an Nawawi dan Ibnu Hajar al ‘Asqalani).
(Dikutip dari: Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Dzikir Pagi dan Petang dan Sesudah Shalat Fardhu, Penerbit Pustaka Imam Asy Syafi’i, cetakan pertama, Desember 2004 M, hal. 47).

Tidak ada dalil shahih yang menerangkan bahwa Rasulullah Shallallahu ’alayhi wa Sallam berdzikir  menggunakan subhah  (kalung biji-bijian).Di masyarakat kita  disebut  tasbih  karena digunakan untuk bertasbih. Menurut petunjuk Nabi Shallallahu’ alaihi wasallam  berdzikir itu dihitungnya dengan tangan bukan dengan biji-bijian tasbih. Dan menurut hadist Abdullah bin Amr bahwa Nabi Shallallahu’ alaihi wasallam menghitungnya dengan tangan kanannya  bukan dengan kedua tangannya  (kanan & kiri)

Dari itu Muhammad Nashirudin Al Albani rahimahullah mengatakan : “Bertasbih dengan kedua tangan menyalahi Sunnah!”
Pantaskan kita berdzikir dengan tangan kiri yang dipergunakan untuk mencuci kotoran?
Detailnya lihat As-Subhah Tarikhuha wa Hukmuha tulisan asy-Syaikh Bakr Abu Zaid hafizhahullah yang telah diterjemahkan di antaranya dengan judul Tasbih Bid’ah atau Sunnah? (Pustaka Salafiyah, 2004).
Berikut ini tambahan artikel tentang dimakruhkannya penggunaan biji-biji tasbih.
Tulisan ini dikutib dari majalah assunnah, tapi afwan, lupa edisi berapa.

©       Menggunakan alat tasbih untuk zikir
Menggunakan alat tasbih adalah bid’ah. Menurut sunnah sebagaimana yang selalu Rasulullah saw. lakukan adalah berzikir dengan menggunakan tangan kanannya.
Banyak Atsar sahabat dan tabi’in yang menunjukkan, bahwa mereka mengingkari orang yang menggunakan bijian atau kerikil untuk menghitung dzikirnya.

Diantara atsar tersebut adalah :

# Atsar Aisyah, yaitu ketika melihat seorang wanita dari Kulaib yang menghitung dzikirnya dengan bijian. Aisyah berkata: Mana jarimu? (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al Mushnaf, no.7657, dalam sanadnya terdapat jahalah (orang yang tidak diketahui))

# Atsar Abdullah bin Mas’ud, dari Ibrahim berkata :  Abdullah bin Mas’ud membenci hitungan (dengan tasbih) dan berkata: Apakah mereka menyebut-nyebut kebaikannya di hadapan Allah? (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam kitab Al Mushnaf, no.7667 dengan sanad yang shahih)

# Atsar dari Ash Shalat bin Bahram, berkata : Ibnu Mas’ud melihat seorang wanita yang bertasbih dengan menggunakan subhah, kemudian beliau memotong tasbihnya dan membuangnya. Beliau juga melewati seorang laki-laki yang bertasbih menggunakan kerikil, kemudian memukulnya dengan kakinya dan berkata: Kamu telah mendahului (Rasulullah) dengan melakukan bid’ah yang dzalim, dan kamu lebih tahu dari para sahabatnya. (Diriwayatkan oleh Ibnu Waddaah Al Qurthubi dalam kitab Al Bida’ Wa An Nahyu ‘Anha, hlm.12 dengan sanad yang shahih. Juga ada inqitha’, karena Ash Shalat tidak pernah mendengar dari Ibnu Mas’ud)

# Atsar dari Sayyar Abi Al Hakam, bahwasanya Abdullah bin Mas’ud menceritakan tentang orang-orang Kufah yang bertasbih dengan kerikil di dalam masjid. Kemudian beliau mendatanginya dan menaruh kerikil di kantung mereka, dan mereka dikeluarkan dari masjid. Beliau berkata: Kamu telah melakukan bid’ah yang dzalim dan telah melebihi ilmunya para sahabat Nabi. (Diriwayatkan oleh Ibnu Waddaah Al Qurthubi dalam kitab Al Bida’ Wa An Nahyu ‘Anha, hlm.11 dengan sanad yang shahih. Juga ada inqitha’, karena sayyar tidak pernah mendengar dari Ibnu Mas’ud)

# Atsar dari Amru bin Yahya; dia menceritakan pengingkaran Abdullah bin Mas’ud terhadap halaqah di masjid Kufah yang orang-orangnya bertasbih, bertahmid dan bertahlil dengan kerikil. (Riwayat selengkapnya, lihat sunan Ad Darimi, Kitabul Muqaddimah, hadits no.206. Juga disebutkan dalam Tarikh Wasith, Aslam bin Sahl Ar Razzaz Al Wasithi. Syaikh Al Albani menshahihkan sanad hadits ini dalam As Silsilah Ash Shahihah, hadits no.2005)
Adapun yang membawa masuk alat tersebut ke dunia Islam dan yang pertama kali memperkenalkannya ialah kelompok-kelompok thariqat atau tasawuf; disebutkan oleh Sidi Gazalba sebagai hasil kombinasi pemikiran antara Islam dengan Yahudi, Kristen, Manawi, Majusi, Hindu dan Budha serta mistik Pytagoras.

KESIMPULAN
Rasulullah saw dan para sahabatnya tidak pernah menggunakan alat tasbih dalam menghitung dzikirnya; dan ini merupakan sunnah yang harus diikuti. Seandainya menggunakan tasbih merupakan kebaikan, niscaya Rasulullah saw dan para sahabat merupakan yang pertama sekali melakukannya.
Oleh sebab itu, orang yang paham dan berakal tidak akan menyelisihi sunnah Rasulullah saw menghitung dzikir dengan jari tangannya, menggantinya dengan hal-hal yang bid’ah, yaitu menghitung dzikir dengan tasbih atau alat penghitung lainnya. Inilah yang disepakati oleh seluruh ulama pengikut madzhab, seperti yang disebutkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Alangkah indahnya pesan Imam Asy Syafi’i: Kami akan mengikuti sunnah Rasulullah saw baik dalam melakukan suatu ibadah atau dalam meninggalkannya.’ Abdullah bin Umar menambahkan: Semua bid’ah adalah sesat, meskipun manusia memandangnya baik.
Allahu a’lam
Semoga Allah Tabaraka Wa Ta’ala menambahkan kepada kita semua ilmu yg haq dan memudahkannya untuk memahaminya.

Proses Pembentukan Hujan Menurut Al Qur’an

Proses Pembentukan Hujan Menurut Al Qur’an


Dalam sebuah ayat Al Qur’an disebutkan sifat angin yang mengawinkan dan terbentuknya hujan karenanya.
وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. QS Al-Hijr ayat 22
Dalam ayat ini ditekankan bahwa fase pertama dalam pembentukan hujan adalah angin. Hingga awal abad ke 20, satu-satunya hubungan antara angin dan hujan yang diketahui hanyalah bahwa angin yang menggerakkan awan. Namun penemuan ilmu meteorologi modern telah menunjukkan peran “mengawinkan” dari angin dalam pembentukan hujan.

Fungsi mengawinkan dari angin ini terjadi sebagaimana berikut:
Di atas permukaan laut dan samudera, gelembung udara yang tak terhitung jumlahnya terbentuk akibat pembentukan buih. Pada saat gelembung-gelembung ini pecah, ribuan partikel kecil dengan diameter seperseratus milimeter, terlempar ke udara. Partikel-partikel ini, yang dikenal sebagai aerosol, bercampur dengan debu daratan yang terbawa oleh angin dan selanjutnya terbawa ke lapisan atas atmosfer. . Partikel-partikel ini dibawa naik lebih tinggi ke atas oleh angin dan bertemu dengan uap air di sana. Uap air mengembun di sekitar partikel-partikel ini dan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran-butiran air ini mula-mula berkumpul dan membentuk awan dan kemudian jatuh ke Bumi dalam bentuk hujan.
Sebagaimana terlihat, angin “mengawinkan” uap air yang melayang di udara dengan partikel-partikel yang di bawanya dari laut dan akhirnya membantu pembentukan awan hujan.
Apabila angin tidak memiliki sifat ini, butiran-butiran air di atmosfer bagian atas tidak akan pernah terbentuk dan hujanpun tidak akan pernah terjadi.
Hal terpenting di sini adalah bahwa peran utama dari angin dalam pembentukan hujan telah dinyatakan berabad-abad yang lalu dalam sebuah ayat Al Qur’an, pada saat orang hanya mengetahui sedikit saja tentang fenomena alam.
Pembentukan Hujan
Proses terbentuknya hujan masih merupakan misteri besar bagi orang-orang dalam waktu yang lama. Baru setelah radar cuaca ditemukan, bisa didapatkan tahap-tahap pembentukan hujan.
Pembentukan hujan berlangsung dalam tiga tahap. Pertama, “bahan baku” hujan naik ke udara, lalu awan terbentuk. Akhirnya, curahan hujan terlihat.
Tahap-tahap ini ditetapkan dengan jelas dalam Al-Qur’an berabad-abad yang lalu, yang memberikan informasi yang tepat mengenai pembentukan hujan,
اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. QS Ar-Ruum ayat 48
Tiga Tahapan
Tahap 1 : “Dialah yang mengirim angin,…”
Gelembung-gelembung udara yang jumlahnya tak terhitung yang dibentuk dengan pembuihan di lautan, pecah terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air tersembur menuju langit. Partikel-partikel ini, yang kaya akan garam, lalu diangkut oleh angin dan bergerak ke atas di atmosfir. Partikel-partikel ini, yang disebut aerosol, membentuk awan dengan mengumpulkan uap air di sekelilingnya, yang naik lagi dari laut, sebagai titik-titik kecil dengan mekanisme yang disebut “perangkap air”.
Tahap 2 : “…lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal…”
Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengembun di sekeliling butir-butir garam atau partikel-partikel debu di udara. Karena air hujan dalam hal ini sangat kecil (dengan diamter antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan itu bergantungan di udara dan terbentang di langit. Jadi, langit ditutupi dengan awan-awan.
Tahap 3 : “…lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya…”
Partikel-partikel air yang mengelilingi butir-butir garam dan partikel -partikel debu itu mengental dan membentuk air hujan. Jadi, air hujan ini, yang menjadi lebih berat daripada udara, bertolak dari awan dan mulai jatuh ke tanah sebagai hujan.
Semua tahap pembentukan hujan telah diceritakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, tahap-tahap ini dijelaskan dengan urutan yang benar. Sebagaimana fenomena-fenomena alam lain di bumi, lagi-lagi Al-Qur’anlah yang menyediakan penjelasan yang paling benar mengenai fenomena ini dan juga telah mengumumkan fakta-fakta ini kepada orang-orang pada ribuan tahun sebelum ditemukan oleh ilmu pengetahuan.
Dalam sebuah ayat, informasi tentang proses pembentukan hujan dijelaskan :
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ ۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ 
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. QS An-Nuur ayat 43
Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan mendapatkan temuan yang mengejutkan berkenaan dengan proses pembentukan awan hujan. Terbentuknya awan hujan yang mengambil bentuk tertentu, terjadi melalui sistem dan tahapan tertentu pula. Tahap-tahap pembentukan kumulonimbus, sejenis awan hujan, adalah sebagai berikut:
Tahap 1 : Pergerakan awan oleh angin
Awan-awan dibawa, dengan kata lain, ditiup oleh angin.
Tahap 2 : Pembentukan awan yang lebih besar
Kemudian awan-awan kecil (awan kumulus) yang digerakkan angin, saling bergabung dan membentuk awan yang lebih besar
Tahap 3 : Pembentukan awan yang bertumpang tindih
Ketika awan-awan kecil saling bertemu dan bergabung membentuk awan yang lebih besar, gerakan udara vertikal ke atas terjadi di dalamnya meningkat. Gerakan udara vertikal ini lebih kuat di bagian tengah dibandingkan di bagian tepinya. Gerakan udara ini menyebabkan gumpalan awan tumbuh membesar secara vertikal, sehingga menyebabkan awan saling bertindih-tindih. Membesarnya awan secara vertikal ini menyebabkan gumpalan besar awan tersebut mencapai wilayah-wilayah atmosfir yang bersuhu lebih dingin, di mana butiran-butiran air dan es mulai terbentuk dan tumbuh semakin membesar. Ketika butiran air dan es ini telah menjadi berat sehingga tak lagi mampu ditopang oleh hembusan angin vertikal, mereka mulai lepas dari awan dan jatuh ke bawah sebagai hujan air, hujan es, dsb. (Anthes, Richard A.; John J. Cahir; Alistair B. Fraser; and Hans A. Panofsky, 1981, The Atmosphere, s. 269; Millers, Albert; and Jack C. Thompson, 1975, Elements of Meteorology, s. 141-142)
Kita harus ingat bahwa para ahli meteorologi hanya baru-baru ini saja mengetahui proses pembentukan awan hujan ini secara rinci, beserta bentuk dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan mutakhir seperti pesawat terbang, satelit, komputer, dsb. Sungguh jelas bahwa Allah telah memberitahu kita suatu informasi yang tak mungkin dapat diketahui 1400 tahun yang lalu.
Kadar Hujan
Fakta lain yang diberikan dalam Al Qur’an mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai berikut ;
وَالَّذِي نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَنْشَرْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ تُخْرَجُونَ
Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur). Qs Az Zukhruf ayat 11
Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut “ukuran atau kadar” tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini.
Per tahunnya, air hujan yang menguap dan turun kembali ke Bumi dalam bentuk hujan berjumlah “tetap” yakni 513 triliun ton. Jumlah yang tetap ini dinyatakan dalam Al Qur’an dengan menggunakan istilah “menurunkan air dari langit menurut kadar”. Tetapnya jumlah ini sangatlah penting bagi keberlangsungan keseimbangan ekologi dan, tentu saja, kelangsungan kehidupan ini,.
Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Al Qur’an.(hy/islamanswered)

Sadarilah 21 Tanda-tanda Kiamat Di depan mata kita

Sadarilah 21 Tanda-tanda Kiamat Di depan mata kita

Ibn Mas’ud pernah bertanya pada Rasulullah, “Ya Rasululullah, apakah datangnya hari kiamat disertai tanda-tanda kedatangannya?” Dia bersabda “Ya, wahai Ibn Mas’ud.”
Jadi Sepantasnya kita sebagai Muslim harus mengetahui tanda-tandanya. Ada banyak tanda-tandanya. Di antaranya adalah:
1. Anak-anak menjadi penuh kemarahan. 
Dengan kata lain, mereka berani melawan orangtua mereka. Mereka tidak segan-segan berkata kasar dan menghardik orangtua mereka.
2. Hujan dapat membakar. Jika kita menganalisisnya, hal ini telah terjadi. Sekarang hujan asam semakin sering terjadi. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hujan asam, anda bisa mengunjungi link Wikipedia berikut ini: Hujan Asam.
3. Orang-orang jahat bertebaran di muka bumi.
4. Orang-orang akan mempercayai orang-orang yang berkhianat, sedangkan  orang-orang yang dapat dipercaya dianggap sebagai pengkhianat. Orang yang benar akan dianggap sebagai pendusta dan seseorang yang menceritakan kebohongan dianggap sebagai orang yang benar.
5. Orang-orang akan memutuskan tali silaturahmi. Hal ini telah terjadi sekarang dimana orang-orang lebih senang tinggal di rumah dan menonton televisi, dan mereka enggan mengunjungi tetangga.
6. Orang-orang munafik akan berkuasa.
7. Orang-orang yang berperangai buruk mengendalikan perdagangan.
8. Masjid-masjid dihias tapi hati manusia telah menjadi kotor. Jadi orang-orang yang beribadah di masjid tidak melakukan tazkiyah, meskipun masjidnya indah.
9. Orang-orang mukmin menjadi lebih terhina daripada kambing yang jelek.
10. Homoseksualitas dan lesbianisme tersebar luas.
11. Orang-orang muda mempunyai kekayaan besar-besaran. Misalnya Zuckerberg yang merupakan multi-bilyuner sebelum dia mencapai umur 30.
12. Adanya perkumpulan-perkumpulan untuk merusak wanita. Sekarang banyak organisasi wanita yang mengatakan ingin membebaskan wanita, namun mereka malah mempromosikan wanita untuk membuka auratnya. Misalnya kontes seperti Miss World dimana para wanita disuruh mempertontonkan auratnya dan memperlihatkan keindahan tubuhnya. Hal seperti ini justru menghancurkan kemuliaan wanita. Dalam Islam, wanita disuruh menutup auratnya agar kemuliaan dan kehormatannya terjaga. Namun yang dilakukan budaya zaman sekarang justru sebaliknya. Wanita malah disuruh untuk membuka auratnya. Dan auratnya tersebut menjadi tontonan orang banyak. Benar-benar dunia telah menjadi begitu sakit.
13. Terjadinya penghancuran peradaban dan penghancuran dunia. Jadi penghancuran dunia akan menjadi peradaban.
14. Instrumen musik akan tersebar luas dan Rasulullah bersabda bahwa instrumen musik akan ada di kepala manusia. Ini menakjubkan sekali. Bagaimana Rasulullah tahu tentang hal ini? Itulah yang dikatakan hadistnya, saya tidak mengarang-ngarangnya. Dikatakan bahwa “Di kepala mereka akan ada instrumen musik.” Siapa yang sangka? Tidak ada yang tahu apa itu artinya di zaman Rasulullah. Tapi sekarang kita melihatnya, semua orang dimana-mana mengenakan headphone dan earphone untuk mendengarkan musik.
15. Akan ada banyak penegak hukum.
16. Maraknya penghinaan untuk membuat orang lain tertawa. Sekarang lihatlah semua acara TV dimana para pelawak hanya mencela orang-orang untuk membuat pemirsa di rumah tertawa.
17. Banyak anak-anak yang lahir karena perzinaan. Bahkan di negara ini sekarang lebih dari 50% anak SMA telah melakukan perzinaan. Luar biasa.
18. Rasulullah bersabda bahwa cobaan akan ditunjukkan kepada hati manusia seperti sajadah. Dia mempunyai dua garis, yang horizontal dan vertikal. Ini maksudnya adalah TV. Dan beginilah caranya setan menghancurkan hati manusia, dengan menunjukkan fitnah pada manusia dan gambar-gambar jelek pada TV. Setan melakukannya terus-menerus sampai manusia menjadi terbiasa dengan kekerasan yang ada dalam tayangan TV. Kita tidak lagi merasakan apapun ketika melihat kekerasan.
19. Rasulullah s.a.w bersabda, “Kamu akan melihat orang-orang dengan cambuk seperti ekor sapi. Mereka akan memukul manusia dengannya.”
20. Wanita yang berpakaian dan telanjang pada saat bersamaan. Mereka akan berjalan berlenggak-lenggok dan membuat menarik orang lain kepada mereka. Dia berkata bahwa rambut mereka akan seperti unta Bactrian. Unta itu tidak ada di Arab, melainkan berasal dari Persia. Wanita-wanita seperti itu tidak akan masuk surga.
21. Dia bersabda “Sebagian umatku akan meminum khamr dan memanggilnya dengan nama lain.” Mereka mempunyai banyak nama panggilan untuk khamr. Dan ini sudah terjadi. Kita memanggil khamr dengan berbagai sebutan, misalnya vodka, tuak, martini, wine, anggur, bir, dan sebagainya.
Jadi inilah tanda-tanda dari hari kiamat yang sekarang telah terjadi. Ya Allah, Rasulullah telah berbicara benar dan nubuatnya menjadi kenyataan. Bagi saya ini adalah mukjizat kenabian yang nyata dari Rasulullah.

Cara Makan Islami Menggunakan Jari Tangan

Cara Makan Islami Menggunakan Jari Tangan
Diantara sunnah Rasulullah SAW adalah makan dengan menggunakan tangan kanannya. Beliau memakan makanannya dengan tiga jari, lalu menjilati ketiga jari tersebut sebelum membersihkannya. Dan bila ada satu suap makanan terjatuh dari tangan Rasul, beliau tidak akan meninggalkan makanan tersebut, melainkan mengambilnya dari tanah, lalu membersihkannya dan memakannya.


makan, jari, tangan kanan
Hal tersebut di atas sesuai tertuang dalam sabda Rasulullah “jika satu suap makanan salah seorang diantara kalian jatuh, ambillah, lalu bersihkan kotorannya, jangan biarkan untuk setan. Jangan membersihkan tangannya dengan sapu tangan, namun jilatlah jari-jarinya karena dia tidak mengetahui bagian mana dari makanannya yang mengandung keberkahan.” (HR Muslim).

Rasulullah SAW selalu makan dengan ketiga jarinya. Setelah selesai makan, Rasulullah SAW pun akan menjilati ketiga jarinya itu. (HR Muslim)

Ketika pertama kali membayangkan cara makan dengan menggunakan tiga jari itu, mungkin kita akan merasa bahwa hal itu tidak mungkin kita lakukan apalagi jika harus menjilatnya.

Sebagian orang yang bergaya hidup mewah tidak suka menjilat jari-jarinya karena menurutnya, dia merasa jijik dengan perbuatan tersebut. Padahal jika kita telah mencobanya sekali saja, lalu kita benar-benar melakukannya dengan seksama, kita akan terkagum-kagum dan merasa bingung dengan apa yang kita lakukan.

Rasulullah selalu makan menggunakan tiga jari, karena saat itu tidak menemukan hal lain selain jari yang dapat dipastikan bersih sehingga dapat dipergunakan untuk makan. Kemudian Rasulullah menjilat jari-jari karena menurutnya kita tidak tahu di bagian mana dari makanan kita yang mengandung berkah. Dengan demikian makan dengan tiga jari dan menjilatnya merupakan upaya mengikuti sunnah Rasul dan bernilai ibadah.

Tetapi Apakah tidak boleh dengan empat atau lima jari? Sebenarnya tidak harus menggunakan tiga jari saja. Makan menggunakan lebih dari tiga jari diperbolehkan jika makanan itu mengandung kuah atau sejenisnya yang tidak mungkin dimakan dengan tiga jari.
Lalu apa hikmah dari makan menggunakan jari tangan? Imam Al-Ghazali, dalam kitab Ihya’ Ulumiddinnya, menjelaskan, “Aktifitas makan itu dapat dilihat dari 4 sisi, yaitu:
  1. makan dengan menggunakan satu jari dapat menghindarkan seseorang dari sifat marah,
  2. dengan dua jari akan menghindarkan dari sifat sombong,
  3. makan dengan tiga jari akan menghindarkan dari sifat lupa
  4. dan makan dengan menggunakan empat atau lima jari dapat menghindarkan dari sifat rakus.”
kemudian mengapa Rasulullah menggunakan tiga jari? sesungguhnya makan menggunakan tiga jari akan membuat setiap orang dapat mengukur porsi makanan yang cocok bagi dirinya.
Ia juga dapat menjadikan setiap suap yang masuk ke dalam mulut dapat dikunyah dan bercampur dengan air liur dengan baik sehingga kita tidak akan mengalami gangguan pencernaan.
Allahumma Sholli ’ala Muhammad wa ‘ala alii Muhammad.

Wahai Suami, Belajarlah Memuji Istrimu

Wahai Suami, Belajarlah Memuji Istrimu

Wahai Suami, Belajarlah Memuji Istrimu Sahabat Ummi, banyak suami yang tidak tahu jurus jitu menaklukkan hati istri. Padahal simple saja, kelemahan wanita ada pada telinganya, kalau mau memikat hatinya... Manjakan telinganya dengan kata-kata yang disukainya, salah satunya adalah yang berupa pujian!
Kadang kala suami sangat enggan memuji istri sendiri, entah karena standar suami yang terlalu tinggi, kurang pemahaman agama, atau alasan apapun, hal ini membuat istri 'kering' penghargaan.
Padahal istri bisa memberikan segalanya pada suami jika suami berhasil menaklukan hatinya. Nah, berikut ini beberapa tips jitu untuk para suami belajar memuji istri:

1. Pujilah kebaikan kecil yang istri lakukan!
Bangun tidur sudah tersedia makanan? Jangan berpikir bahwa itu adalah kewajiban istri! Anda tidak tahukan betapa banyak istri lainnya yang tidak menyiapkan makanan untuk keluarga karena saking sibuknya. Maka berterimakasih dan pujilah jika istri menyediakan sarapan pagi untuk Anda dan anak-anak di rumah.
Atau, ketika istri menyambut Anda pulang sudah dengan tampilan harum, anak-anak sudah dimandikan, jangan segan-segan memujinya sebagai istri shalihah atau istri dambaan suami, kalau Anda terlalu pelit dan perhitungan serta menganggap sepele kebaikan-kebaikan kecil yang istri lakukan. Percayalah bahwa Anda takkan pernah mendapatkan kebaikan yang lebih dahsyat dari istri.
 

2. Pentingnya keikhlasan dalam memuji
Entah mengapa, wanita peka terhadap hal tulus dan tidak tulus, apalagi jika suami sendiri yang menyampaikannya. Pujian yang tulus akan sampai ke hati istri, sebaliknya... Pujian yang tidak tulus malah akan membuatnya curiga Anda punya niat aneh terhadapnya!
Maka, pujian apapun yang Anda lontarkan untuk istri, pastikan hal itu keluar dari hati yang tulus!

3. Sekali-kali membandingkan orang lain untuk memujinya juga boleh-boleh saja
"Duh, Yang... Kamu itu gesit banget, alhamdulillah bangga banget Mas punya istri kamu, adem rasanya hati ini. Ada temen kantor Mas istrinya nggak bisa ngapa-ngapain selain habisin uang buat ke salon loh!"
Agar istri tahu betapa Anda bersyukur memilikinya, bisa juga membuat perbandingan dengan istri orang lain yang Anda kenal karakternya kurang baik. Tentu tanpa menyebutkan nama. Sehingga istri bisa lebih terpacu agar tidak melakukan keburukan yang sama dengan istri orang lain yang Anda ceritakan tersebut.

4. Puji kecantikannya
Walaupun istri tak cantik-cantik amat, tapi kalau Anda memujinya ia akan bersemangat mempercantik diri dan penampilannya. Lebih-lebih kalau sekalian diberi modal berupa pakaian rumah yang cantik, peralatan merawat wajah dan tubuh, dll.
Sahabat Ummi, moga tips ini tak hanya dibaca tapi juga dipraktekkan. In syaa Allah Anda bisa melihat hasilnya dengan mata kepala sendiri. 

Bahagiakanlah Orangtua Mu Niscaya Bahagia Menantimu

Bahagiakanlah Orangtua Mu Niscaya Bahagia Menantimu

Semua orang pasti ingin hidup mulia. Untuk meraih impian tersebut banyak jalan menuju roma. Ada jalan salah, ada jalan yang benar. Ada yang ingin kaya cepat mendatangi dukun. Ada yang pangkatnya naik dengan menyogok. Ada yang ingin masuk surga tapi melakukan ibadah yang nyeleneh. Jalan ini bukan saja tidak benar tapi juga mengundang murka Allah.



Rasulullah saw. mengajarkan kita jalan mudah untuk meraih kesuksesan dunia-akhirat yang kita impikan. Apa itu? Dengan berbakti kepada kedua orang tua. Beliau sampai menegaskan bahwa keridhaan Allah terletak pada keridhaan orang tua dan kemarahan Allah terletak pada kemarahan orang tua.

Di zaman Rasulullah saw. ada seorang pemuda dari Yaman yang bernama Uwais al-Qarni. Ia bukan pejabat, bukan orang penting pemerintahan, dan bukan pengusaha besar. Ia hanya berprofesi sebagai penggembala kambing yang miskin. Suatu ketika Rasulullah saw.memerintahkan Umar r.a. dan Ali ibn Abi Thalib r.a. agar meminta doa kepadanya. Padahal kedua sahabat ini adalah orang-orang yang dijamin surga.

"Bila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istigfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi," begitu pesan beliau kepada dua sahabat itu. Selidik punya selidik, ternyata Uwais al-Qarni adalah seorang hamba yang sangat berbakti kepada orangtuanya. Ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan tetap dirawat, dilayani, dan di sayangi hingga akhir hayatnya.

Begitu besar jasa orang tua, seorang anak tidak akan mampu membalas kebaikan orang tua meski seluruh kekayaan nya di berikan kepada mereka. Ibnu Umar pernah melihat lelaki menggendong ibunya dalam thawaf. "Apakah ini sudah melunasi jasanya (padaku) wahai Ibnu Umar?" tanyanya. Beliau menjawab, "Tidak, meski hanya satu jeritan kesakitan (saat persalinan)."

Alangkah bersyukurnya jika hingga detik ini kita masih merasakan kehadiran orang tua. Artinya, kita memiliki kesempatan berharga untuk meraih impian dunia akhiratlewat keridhaan nya. Kata Rasulullah saw., "Rugi, rugi, dan rugi." Ditanyakan, "Siapakah dia, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Dialah orang yang menjumpai kedua orang tuanya atau salah satunya dalam keadaan sudah berusia lanjut dan renta, namun dia tidak berbakti. Maka dia tidak masuk surga."

Kewajiban anak hanya berbakti kepada mereka dengan memenuhi haknya dan melayani dengan baik. Meski orang tua telah meninggal, bakti anak tidak otomatis berhenti. Tapi tetap mendoakannya dengan kebaikan. Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw. untuk bertanya, "Bagaimana cara berbuat baik kepada kedua orang tua yang sudah meninggal dunia?" Seketika pertanyaan itu di jawab oleh Rasulullah saw., "Dengan berdoan untuk mereka, menunaikan janji mereka, serta menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali dengan mereka berdua, serta memuliakan teman mereka."

Sukses itu mudah. Hidup mulia itu mudah. Bahagia itu mudah. Caranya juga mudah, berbaktilah kepada kedua orang tua, sayangi, doakan, penuhi kebutuhannya, layani dengan sepenuh jiwa. Jika kita mampu berbuat demikian, Rasulullah saw. menjamin impian-impian hidup pasti akan hadir di depan mata.

Tiga Amalan Sunnah Bisa Membebaskan Anda Dari Penyakit

Tiga Amalan Sunnah Bisa Membebaskan Anda Dari Penyakit

Tidak Ada perbuatan yang sia sia di dunia ini, begitu menurut sebagian pendapat banyak orang karena hampir semua orang pasti rela melakukan apa saja agar sehat dan bebas beraktivitas sepanjang waktu. Sayangnya, tidak semua orang tahu bagaimana cara menghindari ancaman penyakit. Padahal, ada tiga cara mudah, murah, bahkan bernilai pahala yang bisa menjauhkan kita dari penyakit. Mari kita simak artikel yang berjudul Tiga Amalan Sunnah Bisa Membebaskan Anda Dari Penyakit  berikut ini :


Amalan Sunnah Menyehatkan

1.    Sunnah makan

Makan menggunakan tangan lebih baik dibandingkan dengan sendok besi, kayu, plastic. Hal itu karena enzim yang terdapat pada tangan membantu makanan menjadi lebih mudah dicerna sehingga lebih sehat dan yang pasti bernilai Sunnah. Selain itu, biasakan makan dan minum sambil duduk, karena makan/minum sambil berdiri berisiko mengganggu perncernaan. Makan sambil duduk tidak hanya terlihat lebih santun dan menyehatkan, tapi juga bernilai sunnah. Meskipun sama-sama duduk, tapi usahakan duduk di lantai ketika makan karena  posisi tersebut membuat tubuh dapat membagi perut menjadi tiga, yakni : udara, makanan dan air.
Ada satu lagi yang harus diperhatikan, yakni : kebanyakan orang mengonsumsi buah setelah makan, karena dianggap sebgai pencuci mulut. Hal ini sangat tidak disarankan, karena reaksi asam membuat lambung menjadi bermasalah. Yang sehat adalah mengonsumsi buah sesaat sebelum makan, karena dapat melicinkan dan membuat saluran pencernaan lebih siap. Selain itu, amalan tersebut juga bernilai sunnah 

2.    Sunnah tidur

Tidur termasuk cara mengistirahatkan tubuh, namun tidur yang salah justru membuat tubuh sakit semua,salah satunya tidur tengkurap. Tidur tengkurep tidak hanya buruk untuk kesehatan, tapi juga disebut sebagai tidurnya setan atau penghuni neraka. Posisi yang bagus adalah miring ke kanan, karena menyehatkan organ tubuh dan pastinya bernilai Sunnah.

3.    Sunnah di kamar mandi

Sering kencing berdiri? Segera hindari dan beralih pada posisi jongkok, karena kebiasaan kencing berdiri dapat meningkatkan risiko prostat dan batu ginjal. Sedangkan kencing jongkok membuat urin bisa keluar sempurna sehingga lebih sehat daan yang pasti termasuk amalan sunnah.
Selain kencing, cara BAB juga disunnahkan untuk jongkok karena lebih bersih, kotoran bisa keluar sempurna dan menyehatkan. Berbeda dengan BAB dengan cara duduk yang meningkatkan risiko terkena penyakit ambeien atau wasir. Selain itu,BAB jongkok juga termasuk satu Amalan Sunnah.